SMK Putra Indonesia Malang (SMK PIM) konsentrasi keahlian teknik kimia industri dan farmasi industri  menggelar do’a bersama bagi para korban tragedi Stadion Kanjuruhan di aula pada (3/10). Doa bersama diikuti oleh seluruh guru, staf dan peserta didik kelas X, XI, dan XII sebagai bentuk kepedulian dan belasungkawa yang mendalam atas tragedi yang mengakibatkan sekitar 131 orang meninggal dunia.

Kepala SMK yang mengusung jargon kerjo oyi kuliah oyi menuturkan saat sambutan bahwa dunia pendidikan kota malang juga  berduka karena terdapat 15 peserta didik SMK  di kota Malang yang turut menjadi korban meninggal pada tragedi tersebut. “Do’a bersama ini merupakan bentuk kepedulian terhadap para korban, semoga para korban yang telah meninggal dunia diterima amal baiknya oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran,” ujarnya.

Lebih lanjut Ia berharap kejadian yang sama  tidak terulang lagi di Indonesia dan kepada seluruh pelajar untuk selalu menjunjung tinggi sportivitas dalam dunia olahraga serta bisa belajar menerima kekalahan maupun kemenangan. “Tragedi ini menjadi pelajaran, khususnya peserta didik kami, untuk selalu mengutamakan kemanusiaan dimana pun. Selain itu, kami juga berpesan agar sportivitas dalam olahraga harus dijunjung tinggi,” terangnya.

Harapannya dunia  sepak bola menjadi contoh yang baik bagi generasi muda, khususnya para pelajar. Sehingga  anak yang hobi sepak bola bisa mengembangkan bakatnya dan pantang menyerah dalam meraih perstasi dan cita citanya, namun tentunya  harus tetap menjunjung tinggi sportivitas dan menghargai sesama. (bam/atk)

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *