Dalam rangka penguatan karakter peserta didik melalui program P5, SMK Putra Indonesia Malang (SMK PIM) gelar seminar Kesehatan Reproduksi Remaja, Anti Napza dan Anti perundungan. Seminar yang bertajuk “kita bangun peserta didik yang beriman dan bertaqwa, mampu berpikir kritis serta kreatif menuju generasi muda SICEPAT ini di laksanakan pada tanggal 8-9/01/24 di ikuti oleh seluruh peserta didik kelas X konsentrasi keahlian Teknik Kimia Industri dan Farmasi Industri. Dua Narasumber ahli dihadirkan yaitu  narasumber bidang kesehatan reproduksi dan napza dr. Thontowi Djauhari Nur Subchi, M. Kes dan narasumber bidang anti perundungan Sayekti Pribadiningtyas, S.Psi, M.Pd. Psikolog.

Hari pertama, thontowi menjelaskan kepada peserta didik bahwa kesehatan reproduksi usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. “Hal ini Penting bagi peserta didik untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi yang mencakup tentang bagaimana pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi sehingga peserta didik tahu bagaimana mengatasi permasalahan tentang kesehatan reproduksi”.jelas Dosen fakultas kesehatan UMM.

Lebih lanjut  di masa remaja tidak lepas dari godaan yang namannya Narkoba atau napza hal ini di dasari dari rasa ingin tau tentang hal yang baru atau mengikuti trend anak jaman sekarag, dampak dari penyalagunaan narkoba sangat berpengaruh mulai dari fisik, psikis,  maupun dari segia sosial.ucapnya

hari kedua dilanjutkan dengan materi tentang anti perundungan, Sayekti menjelaskan perundungan adalah perilaku negatif yang dilakukan oleh satu individu atau sekelompok individu terhadap orang lain yang lebih lemah atau rentan. “Perilaku perundungan dapat berupa tindakan fisik, verbal, atau sosial yang disengaja dan berulang-ulang dengan tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi korban.” terangnya

Sayekti menegaskan Perundungan akan berdampak buruk bagi korban, dia akam mengalami gangguan emosional, cemas, menyendiri, cenderung menutup diri dan ini harus segera di atasi dengan cara membangun rasa percaya diri pada anak, mengajarkan cara menghadapi pelaku bullying, mengetahui pergaulan anak sehingga bullying atau perundungan dapat di cegah.

Ahmad komar, M.Pd, Gr ketua pelaksana menyampaikan bahwa dengan dilaksanakannya seminar ini peserta didik SMK Putra Indonesia Malang mampu untuk menganalisis, berpikir kritis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil keputusan terkait isu-isu kesehatan reproduksi mereka, bahaya penyalahgunaan zat, dan dampak perundungan. “Kesadaran ini melibatkan pemahaman akan resiko, konsekuensi, dan tanggung jawab terkait perilaku mereka kepada diri pribadinya, lingkungannya bahkan pada Tuhannya. Sehingga kedepannya akan mampu menjadi generasi muda yang Spiritualis, Cendekia dan Patriotik (SICEPAT)”. Pungkasnya

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *