Malang – Penuhi Kompetensi K3LH (Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup) SMK Putra Indonesia Malang (PIM) jurusan Farmasi Industri mengundang guru tamu dari Puskesmas Kendalkerep Kota Malang, Jumat, 28 Februari 2020 di ruang Pt (Platinum). Sebanyak 57 siswa Kelas Farmasi Industri SMK PIM mendapat pengetahuan baru seputar Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan alat kontrasepsi.

Materi di Bab 4 tentang Informasi KIA dan KB dalam usaha Kesehatan Masyarakat diberikan secara gamblang oleh Ima Chairul Amala , SST dan Wulan Mustikasari, SST, petugas dari Puskesmas Kendalkerep Kota Malang. “Edukasi tentang kesehatan ibu anak dan keluarga berencana kepada remaja sangat penting untuk mengenalkan sejak dini sebagai edukasi kesehatan reproduksi remaja,” kata Ima, sapaan akrab Ima Chairul Amala.

“Sehingga nantinya kelak ketika dewasa mereka lebih paham tentang kesehatan. Banyak kasus di Indonesia tentang seks bebas, kehamilan tidak diinginkan yang disebabkan karena kurangnya edukasi tentang kesehatan reproduksi kepada mereka,” tambahnya. Lebih lanjut perawat gigi dan pemegang program UKS dari Puskesmas Kendalkerep tersebut menambahkan bahwa budaya tabu dan malu tentang hal ini masih besar.

“Orang tua dan masyarakat kurang memberikan pengetahuan tentang edukasi reproduksi kepada anak remaja mereka. Akibatnya mereka melakukan coba-coba, memperoleh pengetahuan yang salah.
Kesehatan ibu anak dan keluarga berencana yang disampaikan kepada para remaja penting. Karena angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi, salah satunya karena kehamilan beresiko akibat kurang usia atau perawatan yang salah saat menjadi ibu hamil,” urainya.

Sementara itu, Eka Tries Yuliani, S.Si, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK PIM menjelaskan materi yang disampaikan ke siswa tentang ilmu kesehatan ibu dan anak, sejak dari ibu hamil, melahirkan hingga pasca melahirkan, agar siswa paham tentang sesuatu yang sebelumnya dianggap tabu. “Siswa juga menerima materi tentang KB dan mengetahui kegunaan dan pemakaian alat kontrasepsi seperti pil, IUD, suntik, implan hingga kondom,” katanya.

“Dalam mata pelajaran K3LH disebutkan kompetensi dasar siswa memahami tentang KIA dan KB dalam usaha kesehatan masyarakat,” tambah dia. Eka, sapaannya menjelaskan, siswa yang sudah dibagi dalam beberapa kelompok melakukan simulasi dan bergiliran maju untuk berperan sebagai petugas penyuluh kesehatan kepada masyarakat. Bahkan setelah mereka mendapat materi KIA dan KB, siswa menjadi mengerti dan memahami tentang kesehatan ibu dan anak beserta penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom maupun yang lain.

Seperti yang dilakukan Lodi, siswa Farmasi Industri ini dengan lancar menjelaskan apa itu KIA dan KB bahkan teman-teman yang menjadi audiece dan berperan sebagai masyarakat silih berganti memberikan pertanyaan kepadanya sehingga usai diadakannya guru tamu ini bisa menjadi bekal bagi siswa dan siswi SMK PIM untuk memberi edukasi tentang KIA kepada masyarakat. (mar)

Foto Kegiatan

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *