SMK Putra Indonesia Malang populer disebut SMK PIM  menggelar seminar parenting bertajuk Peran Orang Tua Dalam Mencegah Perundungan Dikalangan Remaja. Seminar ini diikuti oleh seluruh orang tua atau wali peserta didik kelas X pada (27/8). Hadir sebagai nara sumber adalah Psikolog forensik RSSA, Sayekti Pribadiningtyas, S.Psi, M.Pd, berbicara tentang jenis bullying atau perundungan.

Dijelaskan Sayekti sekaligus Ketua Yayasan Psikolog Kota Malang, masyarakat harsu mengetahuim jenis bullying atau perundungan. Yakni secara fisik, verbal, social atau pengucilan, dunia maya, seksual, dan keluarga.

Contoh perundungan verbal adalah mengatai, menjuluki, body shaming menghina, dan merendahkan. Contoh pengucilan berupa penolakan dalam kelompok, tidak ada teman yang mau berteman, serta akibat pengaruh dari perilaku.

Sementara bullying pada dunia maya atau cyber bullying misalnya sindiran/pemasangan foto dengan komentar buruk melalui akun samaran/palsu, dan gossip yang sengaja disebarkan. Bullying jenis seksual melalaui sentuhan, komentar yang bernada seksual, memaksa nonton pornografi, pelecehan atau kekerasan seksual.

Perlu diwaspadai, tandas Sayekti yang juga ahli psikologi Bareskrim Polri ini, bullying banyak terjadi di kalangan anak-anak, tidak hanya dilakukan laki-laki juga dilakukan anak perempuan. Kasus perundungan bukan kasus ringan, buat pelaku dengan meminta maaf masalah selesai, namun dari sisi korban harus menanggung beban psikologi, kalau tidak ditangani serius maka akan dibawa selamanya. Karena itu luka jiwa atau luka hati mempengaruhi perilaku seseorang menjadi buruk.

Disebutkan Sayekti cara mencegah perundungan yang harus diketahui oleh orang tua diantaranya membangun rasa percaya diri pada anak, mengetahui pergaulan teman atau komunitas  anak, membekali ilmu beladiri, ajarkan cara menghadapi pelaku bullying, memberitahukan sanksi hukum pada pelaku bullying.

Berdasarkan hal ini, Sayekti berpesan kepada peserta seminar untuk memperbaiki komunikasi dengan anak, jadilah BESTie dengan anak-anak, termasuk juga dengan anak perempuan. Hati-hati buat status di medsos, kalau dulu mulutmu harimaumu tapi sekarang jempolmu harimaumu.

Sementara itu, Kepala SMK PIM,  Atik Dina Fitria, S.Pd, M.Pd, Gr, ketika memberikan sambutan mengungkapkan anak usia remaja seperti jenjang SMK merupakan usia-anak dalam proses pencarian jati diri, yang mana salah satu parameternya susah di nasehati.

Orang tua yang setiap hari bersama-pun mungkin masih belum paham kondisi psikologis anaknya. Perundungan pun bisa hadir dalam keluarga karena memberikan efek negatif terhadap perkembagan anak, anak akan menarik diri dari teman atau lingkungan, merasa sendiri, tidak mau berbicara kepada orangtua.

Oleh karena itu, lanjut Atik,  perlu adanya wawasan orangtua tentang perundungan dari narasumber psikolog untuk memberikan parenting orangtua

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *